Korban tewas kecelakaan maut antara Bus Patas Harapan Jaya dengan KA Dhoho di perlintasan Jl Brigjen Katamso Kelurahan Kampung Ndalem Kecamatan kota Kediri, Senin (23/2) sore lalu, bertambah seorang setelah ditemukannya jenazah laki-laki di bawah reruntuhan rumah Riyadi, 50 yang hancur dihantam gerbong KA yang anjlok melintang, Kamis (26/2).
Jenazah tersebut pertama kali ditemukan Purwanto, 48, warga sekitar saat hendak kerja bakti membersihkan puing-puing rumah bekas kecelakaan sekitar pukul 07.30 WIB. “Sejak semalam saya sudah mencium bau busuk, tapi saya kira bau WC atau bangkai tikus yang mati,” ujar Purwanto, Kamis (26/2).
Tapi bau busuk itu semakin menyengat, sehingga kemarin Purwanto berniat membersihkan puing-puing kecelakaan di rumah Riyadi. Ketika membersihkan itulah, Purwanto menemukan jenazah laki-laki mengenakan jaket warna hitam dan celana panjang warna biru tua. Saat ditemukan kondisi jenazah sangat mengenaskan, kepalanya remuk tertimpa reruntuhan bangunan rumah. “Karena sudah tiga hari tertimbun reruntuhan tembok rumah yang hancur. Apalagi reruntuhan ini sudah tiga hari diinjak-injak banyak orang,” ungkap Purwanto.
Penemuan mayat ini langsung menggegerkan warga sekitar lokasi kecelakaan, karena sebelumnya sudah ditemukan tujuh jenazah korban tewas dalam kecelakaan maut yang pertama kali terjadi di perlintasan tersebut. “Ternyata masih ada satu lagi, makanya warga berniat menggelar tahlilan, untuk mendoakan arwah korban kecelakaan,” imbuhnya.
Warga langsung melaporkan penemuan jenazah ini ke Polsek Kota Kediri. Dari tubuh korban, polisi menemukan selembar kartu identitas korban, yang diketahui bernama Katemo, 52, warga Desa Pulosari, Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Polisi masih menyelidiki apakah korban penumpang Bus Harapan Jaya atau KA Dhoho.
Ditemukannya jenazah korban, yang berada di bawah reruntuhan rumah Riadi, kuat dugaan korban penumpang KA Dhoho yang terlempar dari gerbong, kemudian tertimpa reruntuhan rumah Riyadi. Jenazah langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Kediri.